Monday, August 24, 2015

Pengujian Lensa 400mm dan Teropong 1500 mm

Saya berkesempatan mencoba 2 buah lensa yang cukup panjang, yaitu lensa Canon dengan panjang fokus 400 mm dan teropong bintang Maksutov Cassegrain dengan panjang fokus f=1500mm.
.

Berikut ini spesifikasi lensa yang dibandingkan:

Canon EF 400mm f/5.6L USM

Canon EF 400 mm f/5.6L USM


  • Konstruksi: refraktor
  • panjang fokus: 400 mm 
  • focal ratio: f/5.6
Teleskop Skywatcher 

Teropong Sky-Wather 1500mm dan EOS  700D
 Konstruksi: Maksutov Cassegrain
  • panjang fokus: 1500 mm
  • focal ratio: f/11.8
Teleskop Skywatcher tersebut memiliki panjang fokus 1500 mm, namun ukurannya pendek, tidak berbeda jauh dengan lensa Canon 400 mm. Di dalam teleskop itu terdapat konstruksi cermin dan lensa dengan konfigurasi Maksutov-Cassegrain yang memungkinkan fokus yang panjang didapat dengan konstruksi yang pendek. Kelemahan Maksutov Cassegrain dalam hal ini adalah focal rationya kecil (f/11.8), sehingga gambar yang didapat relatif gelap.

Berikut ini adalah konstruksi lensa dan cermin di dalam teropong Maksutov-Cassegrain

Maksutov-Cassegrain

Berikut ini foto-foto pengujian. Kamera yang digunakan pada kedua lensa adalah Canon EOS 700D.

Penampakan lensa 400 mm dan teropong 1500 mm
Obyek yang difoto adalah sebuah menara BTS yang berjarak sekitar 312 meter dari rumah. Jarak tersebut dihitung dengan menggunakan Google Maps

Berikut ini beberapa hasil foto obyek yang lumayan jauh dengan menggunakan kedua lensa panjang tersebut.

Hasil jepretan lensa Canon 400mm f/5.6




Berikut ini hasil dari lensa Canon 400mm dengan diperbesar 3.75 kali supaya ukuran gambar nantinya sama dengan yang dihasilkan lensa 1500mm

Hasil lensa Canon 400mm dicrop tanpa edit kontras

Hasil lensa Canon 400 mm dengan edit kontras



Berikut ini hasil foto dari lensa 1500 tanpa menambah kontras
Hasil lensa 1500mm tanpa kontras

Berikut ini hasil foto dari lensa 1500 dengan menambah kontras

Hasil jepretan dengan teropong 1500 mm dengan edit kontras


Berikut ini perbandingan tanpa edit kontras:


1500 mm tanpa kontras
400 mm tanpa kontras
Berikut ini perbandingan hasil foto dengan edit kontras


1500 mm dengan kontras
400 mm dengan kontras
Hasil asli dari lensa 1500 mm nampak tidak kontras, hal ini memang salah satu kelemahan lensa Maksutov-Cassegrain. Namun setelah diedit kontrasnya, hasilnya masih dapat dibandingkan dengan lensa 400mm.

Gambar dari lensa 1500 mm kurang lebih 3.75x lebih besar daripada lensa 400mm, karena makin panjang fokus lensa maka hasil gambarnya makin besar.

Hasil lensa 1500mm menunjukkan adanya vignetting , cukup nampak bagian sudut agak gelap.. 

Sumber gambar:
  • https://en.wikipedia.org/wiki/File:Maksutov_spot_cassegrain.png
  • http://www.the-digital-picture.com/Reviews/Canon-EF-400mm-f-5.6-L-USM-Lens-Review.aspx

Monday, May 25, 2015

Canon Service Center Bandung

Pusat perbaikan Canon di Bandung baru saja pindah dari tempat lama di jalan Lengkong Besar No 3-A ke Ruko Pascal Hypersquare


Berikut ini penampakan Datascript Service Center baru

Datascrip Service Center di lokasi baru

Berikut ini lokasi lama di jalan Lengkong Besar 3-A



Datascrip Service Center Bandung lama di jalan Lengkong Besar 3-A


Layanan yang tersedia
Bagi saya perbedaan utama dengan tempat lama adalah tempat baru ini lebih macet, Jalan Kebon Kawung kalau siang jarang tidak macet. Ongkos parkirnya juga berbeda, di Lengkong Besar Rp 1000 sekali parkir, di Pascal Hypersquare Rp 1500 sekali parkir, plus tambahan kalau lebih dari 1 jam.


Berikut ini brosur service center Datascrip, barangkali saja ada yang ingin tahu layanan apa saja yang ada di Datascript Service Center

Brosur service center Datascrip halaman belakang

Brosur service center Datascrip halaman depan
Berikut ini Surat Perintah Kerja untuk reparasi kamera dari Datascrip, untuk kamera 600D yang mengalami kerusakan. Pada waktu memasukkan kamera untuk reparasi tidak ditarik biaya, biayanya nanti baru dibayar pada waktu barang sudah selesai diperbaiki atau kita melakukan pembatalan perbaikan. Pembatalan perbaikan kena ongkos 50% ongkos ongkos servis. Kamera yang tidak ada garansi resmi (gray market) dapat juga diperbaiki di Datascrip dengan ongkos perbaikan 2x ongkos normal.

Surat Perintah Kerja




Friday, May 22, 2015

AC Adapter CA-PS700 untuk Canon 650D

Kamera digital Canon 650D pada umumnya menggunakan sumber daya batere LP-E8. Namun jika ingin menggunakan kamera itu untuk memotret banyak di suatu tempat yang tidak berubah-ubah (seperti membuat time-lapse), maka lebih nyaman menggunakan AC Adapter sebagai sumber daya. Dengan AC Adapter tidak ada kerepotan karena batere habis di tengah-tengah sesi pemotretan sehingga mesti diganti.

AC adapter untuk Canon 650D yang asli buatan Canon adalah dari tipe ACK-E8. Namun demikian harganya lumayan mahal sekitar Rp 700 ribu. 

AC Adapter ACK-E8 dari Canon
Alternatifnya adalah mencari kloning ACK-E8 buatan China. Akhirnya ketemu barang tersebut di Alixpress, harganya sekitar USD 10. Lumayan murah dibandingkan Rp 700 ribu.

 Perlu waktu kurang lebih 1 bulan untuk pengiriman barang tersebut dari Tiongkok ke Bandung. Kemasan AC Adapter tersebut sederhana, hanya berupa kardus dengan label 'ACK-E8 7.4V 2A Made in China' di atasnya. Berbeda dengan AC Adapter ACK-E2  asli buatan Canon yang kemasannya lebih 'serius'.



Kardus AC Adapter
Kemasan ACK-E2 asli buatan Canon
Komponen yang disertakan lengkap, namun tidak ada manual sama sekali.
Isi kardus berupa AC Adapter. Tidak ada manual apapun.
Komponen utama di dalamnya adalah AC Adapter yang mengubah tegangan AC 220 volt menjadi DC 7.4 volt yang cocok untuk kamera digital. Model AC Adapternya adalah CA-PS700
AC Adapter CA-PS700



Tahap pertama setelah dibuka adalah mengecek tegangan keluaran dari AC Adapter tersebut. Ternyata outputnya adalah 7.5 volt, lebih besar dari 7.4 volt yang tertulis di kardus dan di modul AC Adapter. Tegangan ini tidak terlalu jauh dari 7.4 volt, jadi nampaknya aman-aman saja untuk dipakai di kamera digital.
Pengukuran tegangan AC Adapter
Tahap selanjutnya adalah mencopot batere asli LP-E8 dari body kamera 650D.



Dilanjutkan dengan memasang konektor AC-Adapter ke tempat batere.


Sambungan AC Adapter sudah terpasang, kabel keluar melalui tempat yang sudah disediakan. Kamera siap dipakai.

Selanjutnya adalah memanfaatkan 650D tersebut untuk time-lapse.

Friday, September 5, 2014

Lensa Virtual

Baru saja membaca sebuah perusahaan Algolux yang kononnya mau membuat virtual lensa, alias lensa berbasis software.

Gambar depannya meyakinkan, mau mengganti lensa Canon 200mm f/2 dengan lensa lain yang lebih kecil dan lebih murah, dengan menggunakan kombinasi hardware dan software. Fitur hardware lensa yang mau diganti dengan software antara lain adalah IS (Image Stabilization) dan koreksi lensa. Selama ini IS diimplementasikan dengan susunan lensa yang harus bergerak untuk mengatasi getaran kamera. Cacat optik pada lensa juga selama ini harus dikompensasi dengan susunan lensa yang mahal dan besar.
Janji dari Algolux, lensa kecil + software menggantikan lensa besar

Lensa Canon 200mm f/2 IS USM

Jika benar-benar dapat diimplementasikan, nampaknya menarik karena kita bisa memperoleh lensa bagus dengan ukuran kecil dan harga yang semoga lebih murah.

Software yang mempertajam gambar



Referensi:

Thursday, September 4, 2014

Kamera Canon 650D

Kamera Canon 650D ini secara fisik mirip dengan pendahulunya 600D. Perbedaan fungsional yang berarti adalah kamera ini antara lain:
  • Dilengkapi sensor autofokus untuk video yang dapat melakukan proses autofokus pada waktu melakukan shooting video. Bagi yang senang melakukan pengambilan video hal ini tentunya sangat menyenangkan.
  • Dilengkapi touch screen pada monitor LCDnya, sehingga mempercepat akses ke menu-menu di kamera ini. Hal ini sangat membantu mengingat tombol di kamera seri 3 digit dari Canon biasanya sedikit, sehingga banyak setting di kamera 3 digit yang harus dilakukan dari menu. Pada kamera 2 digit (seperti 60D) atau 1 digit (misal 6D) tombol di kamera banyak, sehingga perubahan parameter tidak usah lewat menu lagi.
Kamera Canon 650D

Kamera Canon 650D tanpa lensa
Kamera ini kecil dan ringan dibandingkan 50D
Kamera Canon 650D dan 50D


Debu di Sensor Kamera Canon 650D

Berikut ini beberapa foto yang menunjukkan adanya debu di sensor kamera Canon 650D yang sudah sering berganti lensa. Debu pada sensor kamera DSLR kurang begitu nampak pada diafragma besar, namun pada diafragma kecil adanya debu ini sangat jelas.
Diafragma f/5.6

Diafragma f/8

Diafragma f/16

Diafragma f/22

Diafragma f/36

Mengapa debu mudah terlihat pada diafragma kecil? Penjelasan detail ada di
http://photographylife.com/why-sensor-dust-is-more-visible-at-small-apertures.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut:
Penjelasan pengaruh diafragma terhadap debu di sensor
Pembersihan tahap pertama dengan menggunakan Giottos rocket blower:
Giottos rocket blower.

Canon 650D tanpa lensa, sensor nampak berwarna kehijauan:


Canon 650D dengan sensor berwarna kehijauan
Close up debu di sensor Canon 650D

Hasilnya sebagian debu menghilang, namun masih ada sebagian lagi.
Debu masih ada setelah pembersihan

Nampaknya belum sukses 100%. Masih nampak debu kecil tapi banyak di bagian atas, dan debu besar di bagian kanan bawah. 

Usaha selanjutnya adalah membersihkan kamera 650D tersebut ke pusat reparasi Canon di  Datascrip Service Center Bandung Jl. Lengkong Besar No. 3-A.
Datascrip Service Center Bandung di jalan Lengkong Besar 3-A  
Pembersihan sensor ongkosnya Rp 175 ribu, dan kalau ditunggu dapat selesai dalam sekitar 30 menit. Setelah dibersihkan sebentar kotoran di sensor tersebut praktis hilang semua, hanya ada debu kecil yang kelihatan kalau pakai f/22. Kesimpulan saya layanan pembersihan sensor di Datascrip tersebut bagus.