Friday, September 5, 2014

Lensa Virtual

Baru saja membaca sebuah perusahaan Algolux yang kononnya mau membuat virtual lensa, alias lensa berbasis software.

Gambar depannya meyakinkan, mau mengganti lensa Canon 200mm f/2 dengan lensa lain yang lebih kecil dan lebih murah, dengan menggunakan kombinasi hardware dan software. Fitur hardware lensa yang mau diganti dengan software antara lain adalah IS (Image Stabilization) dan koreksi lensa. Selama ini IS diimplementasikan dengan susunan lensa yang harus bergerak untuk mengatasi getaran kamera. Cacat optik pada lensa juga selama ini harus dikompensasi dengan susunan lensa yang mahal dan besar.
Janji dari Algolux, lensa kecil + software menggantikan lensa besar

Lensa Canon 200mm f/2 IS USM

Jika benar-benar dapat diimplementasikan, nampaknya menarik karena kita bisa memperoleh lensa bagus dengan ukuran kecil dan harga yang semoga lebih murah.

Software yang mempertajam gambar



Referensi:

Thursday, September 4, 2014

Kamera Canon 650D

Kamera Canon 650D ini secara fisik mirip dengan pendahulunya 600D. Perbedaan fungsional yang berarti adalah kamera ini antara lain:
  • Dilengkapi sensor autofokus untuk video yang dapat melakukan proses autofokus pada waktu melakukan shooting video. Bagi yang senang melakukan pengambilan video hal ini tentunya sangat menyenangkan.
  • Dilengkapi touch screen pada monitor LCDnya, sehingga mempercepat akses ke menu-menu di kamera ini. Hal ini sangat membantu mengingat tombol di kamera seri 3 digit dari Canon biasanya sedikit, sehingga banyak setting di kamera 3 digit yang harus dilakukan dari menu. Pada kamera 2 digit (seperti 60D) atau 1 digit (misal 6D) tombol di kamera banyak, sehingga perubahan parameter tidak usah lewat menu lagi.
Kamera Canon 650D

Kamera Canon 650D tanpa lensa
Kamera ini kecil dan ringan dibandingkan 50D
Kamera Canon 650D dan 50D


Debu di Sensor Kamera Canon 650D

Berikut ini beberapa foto yang menunjukkan adanya debu di sensor kamera Canon 650D yang sudah sering berganti lensa. Debu pada sensor kamera DSLR kurang begitu nampak pada diafragma besar, namun pada diafragma kecil adanya debu ini sangat jelas.
Diafragma f/5.6

Diafragma f/8

Diafragma f/16

Diafragma f/22

Diafragma f/36

Mengapa debu mudah terlihat pada diafragma kecil? Penjelasan detail ada di
http://photographylife.com/why-sensor-dust-is-more-visible-at-small-apertures.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut:
Penjelasan pengaruh diafragma terhadap debu di sensor
Pembersihan tahap pertama dengan menggunakan Giottos rocket blower:
Giottos rocket blower.

Canon 650D tanpa lensa, sensor nampak berwarna kehijauan:


Canon 650D dengan sensor berwarna kehijauan
Close up debu di sensor Canon 650D

Hasilnya sebagian debu menghilang, namun masih ada sebagian lagi.
Debu masih ada setelah pembersihan

Nampaknya belum sukses 100%. Masih nampak debu kecil tapi banyak di bagian atas, dan debu besar di bagian kanan bawah. 

Usaha selanjutnya adalah membersihkan kamera 650D tersebut ke pusat reparasi Canon di  Datascrip Service Center Bandung Jl. Lengkong Besar No. 3-A.
Datascrip Service Center Bandung di jalan Lengkong Besar 3-A  
Pembersihan sensor ongkosnya Rp 175 ribu, dan kalau ditunggu dapat selesai dalam sekitar 30 menit. Setelah dibersihkan sebentar kotoran di sensor tersebut praktis hilang semua, hanya ada debu kecil yang kelihatan kalau pakai f/22. Kesimpulan saya layanan pembersihan sensor di Datascrip tersebut bagus.